Hari Rabu lalu ketika saya bersama seorang
kawan, menjemput anak saya di sekolahnya, sesampai di sekolah, saya
melihat seorang tukang sapu bersih-bersih sekolah sedang mengepel lantai, lalu
saya hampiri dan sayapun bersedekah padanya.
Sepulang dari sekolah, kami antar anak-anak saya les, selesai
mengantar anak-anak saya les, di dalam mobil yang disupiri oleh supir, saya
asyik ngobrol dengan kawan saya tesb. Tiba-tiba saat mobil hendak memutar
balik, ada motor tiba-tiba kencang sekali, dan motor itu jatuh, pengendaranya
terjungkel ke atas trotoar. Melihat kejadian itu, saya langsung turun dan
menyuruh mobil yang saya tumpangi menepi, untuk melihat nasib si pengendara
motor tsb. Seraya dalam hati saya berujar,"Yakin saya, ini tidak akan
apa-apa, ya Allah", maksudnya tidak akan menjadi masalah besar. Inilah
keajaiban yang saya alami, setelah mengenal tulisan-tulisan namanya Ippho
Santosa.
Yap kalau melihat dari kejadiannya terjatuhnya si
pengendara itu pastilah dia akan luka parah, tapi coba apa yang terjadi..?
"saya terus berucap saya yakin tidak akan apa-apa, ya Allah" dan
alhamdulillah memang anak muda tsb tidak mengalami luka parah, tidak berdarah
sedikitpun, hanya kakinya mungkin harus diurut karena keseleo. Alhamdulillah ya
Allah, dan juga motornya agak rusak sedikit. Sebelumnya saya dikerumuni orang
banyak, dan menuntut saya harus membawanya ke Rumah sakit terdekat, baiklah
saya pasti akan bertanggung jawab, walau sebenarnya saya merasa supir saya
tidak salah, karena mobil dikendarainya dengan kecepatan perlahan.
Pendek cerita, sementara motor itu sedang dimasukkan ke bengkel
yang dekat dengan lokasi kejadian, dan kerumunan orangpun bubar, karena saya
bersedia membawa korban ke RS terdekat. Muncullah seorang bapak tua, dia
bilang, "ini motor yang salah, dia berkecepatan tinggi, saya lihat
kejadiannya" dan tidak berapa lama sang kakak korban yang beda motor,
menghampiri saya dari arah bengkel dan bilang kepada saya," yah sudah bu, kayaknya
adek saya tidak apa-apa, nanti berobat ke tukang urut saja." alhamdulillah
tak hentinya saya bersyukur pada Allah." lalu sayapun memberi uang kepada
si korban untuk berobat ke tukang urut, dan saya jalan menuju ke bengkel, untuk
melihat kerusakannya, ketika saya tiba di bengkel motor tsb, ternyata
orang-orang di bengkel itu bilang ke saya, " kalau saya jadi ibu, saya
tinggal saja bu, ngapain diurusi, wong bukan salah mobil ibu kok, saya juga
lihat kejadiannya, buktinya mobil ibu tidak apa-apa." bos bengkel: ' iya
bu, walau mobil tidak salah kalau urusan sama motor , pastilah si mobil yang
disalahkan." Kemudian saya bertanya kepada si boss bengkel motor tersebut
mengenai biaya perbaikan motor anak muda itu, apa coba jawaban si boss? "
ya kasih buat montirnya aja, sekedarnya aja bu." Lalu saya menitipkan
selembar uang 50 ribu-an, tapi si boss bilang, " kebanyakan bu, 10 ribu
saja." saya langsung bengong???!. Selesai sudah urusannya, saya lalu
mengajak kawan saya untuk minum, duduk-duduk di Rumah Makan terdekat, karena
untuk kembali ke rumah waktunya tanggung karena sebentar lagi, anak-anak saya
selesai lesnya. Setiba di rumah makan tsb, saya menyadari kalau kacamata baca
saya yang biasa saya taruh di atas kepala saya, hilang. Sempat saya berpikir,
kok saya sudah bersedekah, mulai gak ikhlaskah? Hehehe.. gaklah ikhlas kok,
hanya sempat terlintas saja, ada kejadian kecelakaan motor tadi walau bukan
saya yang memegang kemudi, ditambah kacamata saya hilang? Ok ya sudah ikhlaskan
saja.
Keesokan harinya kembali saya melewati jalan tempat
kejadian, selesai mengantar anak ke sekolah, saya sendiri yang mengendarai
mobil, dan mata saya menyisir sepanjang jalan itu, mencari bapak tua yang
kemarin, karena dari kemarin saya sudah niat ingin bersedekah padanya, namun
keadaan kemarin tidak memungkinkan. yah tidak ketemu, besoknya lagi juga tidak
ketemu, akhirnya pada hari Sabtu kemarin saat saya, suami dan anak-anak dalam
perjalanan pulang kembali ke rumah, saya melihatnya, dan sayapun bilang kepada
suami, saya mau bersedekah pada bapak itu, dia ikut menyaksikan kejadian kemarin
itu. akhirnya terlaksanalah niat saya ingin bersekah kepada bapak itu.
Setibanya di rumah, kawan saya yang kemarin ikut satu
mobil dengan saya dan juga melihat kejadian itu, BBM ke saya dan dia
mengirimkan foto kacamata saya, dengan pesan "ada yang mau jual kaca mata
mau gak" Spontan saya membalasnya, " itu kan kacamata akuuuuu :D,
senangnyaaaaa akhirnya kacamataku kembali, bagaimana bisa coba kacamata itu
bisa ada di dalam tasnya? Suatu keajaiban lagi, subahanallah, alhamdulillah.
Benar-benar keajaiban-keajaiban sudah terjadi dengan menerapkan 7Y, yakin, yakin, yakin, yakin, yakin, yakin, yakin!
No comments:
Post a Comment